Monday, April 13, 2015

Pendakian Gunung Argopuro 3088 mdpl ( Si Panjang Yang Memiliki Sejuta Kisah Menakjubkan )

Akhirnya setelah sekian lama, ya kurang lebih akhirnya aku berniat menuliskan perjalanan epicku dan teman-teman ke “Si Panjang” Argopuro. Hari itu 25 Januari 2015 kami memulai perjalanan menuju ke Argopuro. Kami berangkat ber-10, semua berkumpul di Jogja. Kami berangkat sekitar jam 10 malam menuju Surabaya. Lalu disambung lagi menuju ke Besuki, dan akhirnya menuju ke basecamp di daerah Baderan. Karena kami berencana naik lewat Baderan dan turun lewat Bremi. Semua perjalanan itu memakan waktu sekitar 17 jam. Sungguh perjalanan yang melelahkan, belum lagi pendakiannya yang diperkirakan selama 5 hari. Pasti akan banyak hal yang sangat berkesan.





Basecamp Baderan
Samapi di basecamp kami langsung melakukan pendaftaran. Sambil daftar, bapak petugas Kehutanan banyak bercerita tentang indahnya Argopuro yang buat kami jadi tambah semangat. Di basecamp ini kami tinggal di gubuk kecil. Tapi ya cukup nyaman. Menjelang sore kamipun mencari makan, baru hari pertama kenangan pertama muncul dan itu muncul di tmpt kami makan dengan kalimat “ Cepat kan?” dengan wajah polos, padahal kami menunggu makannya hampir sejam. Lalu malamnya kami masak-masak untuk makan malam. Dan ketika larut, aku dan beberapa teman bercerita kisah kami. Sangat berkesan.





Perjalanan Basecamp – Pos I
Perjalanan kami mulai sekitar jam 10 pagi. Sebelum pergi, kami berfoto bersama dulu dengan bapak dari Kehutanan, setelah itu kami mulai pendakian. Di awal, kami semua masih riang gembira, karena masih awal. Disuguhi pemandangan menarik sedikit kami langsung tambah semangat. Kami semangat kalau kami bisa mencapai pos 2 dalam 1 hari. Tapi kenyataan berkata lain, jalan yang kami lewati dengan waktu 6 jam itu sangat menguras tenaga dan kami memutuskan untuk camp di pos 1. Di pos 1 mulai muncul lagi kenangan indah, mulai dari kami masak ayam, membuat api unggun yang sangat susah dan kami diserbu hewan kecil seperti kelabang. Tapi semua terbayar ketika pagi kami melihat pemandanan yang wah, dengan beberapa air terjun yang memberikan suara yang nyaman, udara segar dan kicauan burung… sungguh nikmatnya duniaaa….


 





Perjalanan Pos I – Pos II
Perjalanan kami mulai lagi sekitar jam 10 pagi. Di pagi hari semua masih semangat, akan tetapi di tengah-tengah kami mulai capek. Kami mulai misah, antara yang kuat dan yang lemes. Jadi ada 2 kelompok. Ditambah lagi dengan jalan yang sering dilalui motor, jadi di tengahnya banyak cacing yang menjijikkan. Perjalanan ke pos 2 ini kami melewati beberapa sabana yang sangat memukau. Sabana yang sangat luas. Membuat perjalanan butuh waktu sekitar 6 jam. Akan tetapi semua sabana tadi dipatahkan dengan sabana di Pos 2. Sabananya sangat luas, ada sungai yang bisa digunakan untuk mandi dan di sungai ada tumbuhan selada air yang bisa dimasak. Di pos 2 juga bisa melihat merak. Pokokknya tempat yang enak untuk bersantai.










Perjalanan Pos 2 – Pos 3 (nyasar)
Pagi itu kami semua dalam kondisi semangat, kami mulai perjalanan seperti biasa jam 10 pagi. Saat beranjak dari tempat camp, kami melihat ada 2 jalan yang menurut kami akan sama-sama tembus di suatu tempat. 7 orang lewat jalan tembus dan 3 orang lewat jalan normal. Tapi tidak seperti yang kami harapkan, alias kami yang 7 orang jadi nyasar. Seharian itu kami nyasar, kami jalan melewati hutan yang lebat, banyak “jancukan” semacam tumbukan yang daunnya kalo kena kulit rasanya jadi kaya tersengat. Melewati pohon yang tumbang dan dibawahnya jurang. Tapi kami juga melewati beberapa tempat yang indah seperti kawah dan air terjun. Kami nyasar sekitar 4 jam, dan kami memutuskan untuk balik ke Pos 2. Perjalanan balik sekitar 3 jam. Jadi totalnya kami jalan 7 jam yang sia-sia. Di pos 2 suasana sudah mencekam. Kabutnya tebal, jarak pandangan jadi pendek. Akhirnya kami memutuskan hanya mendirikan flysheet, agar gampang kalo mau bongkarnya. Malamnya agak serem, banyak kejadian mistis yang dirasakan. Peristiwa yang sungguh berkesan.



Perjalanan Pos 2 -  Pos 3 ( benar )
Berbeda dengan hari sebelumnya, hari ini aku dan temenku pergi duluan, kami pergi hanya berdua. Karena mengemban misi untuk menemui teman kami yang lewar jalur normal. Kami pergi dan lewat jalut normal, dan ternyata arah jalurnya berbeda jauh degan yang kami lewati pas nyasar. Anggepannya utara selatan. Jadi normal kalo gak nemu-nemu. Perjalanan ke pos 3 sekitar 2 jam. Di perjalanan kami melihat banyak monyet. Dan benar, kami bertemu dengan teman kami di pos 3 ini. Kami istirahat sambil menunggu teman yang lain datang.



Perjalanan Pos 3 –  Pos 4
Sekitar jam 11:00 kami semua sudah kumpul dan kami memutuskan berangkat ke pos 4. Perjalanan ke pos 4 sekitar 2-3 jam. Jalannya lebih nanjak dan melewati jalan dengan tumbuhan yang lebat. Tapi berhubung kami semua bersama setelah pisah semalam jadi suasananya tenang dan kami jalan dengan santai.



Perjalanan Pos 4 – Pos 5
Pos 4 ke pos 5 ini butuh waktu sekitar 1,5jam juga. Sebenarnya gak begitu jauh, tapi berhubung kami sudah capek semua jadi jalannya sangat lambat. Kami berangkat dari jam setengah 1 dan sampai di pos 5 jam 2 lebih dikit. Kami lalu istirahat dan mendirikan flysheet, karena saat muncak barang-barang kami tinggal. Dan di pos 5 ini kami mulai kehabisan logistic, terutama cemilan. Jadi kami sangat mengatur jajanan kami.



Pos 5 – Puncak Rengganis
Sekitar jam setengah 3 kami mulai perjalanan ke puncak. Perjalanan hanya butuh sekitar 30 menitan. Pas hampir puncak kami melihat banyak bekas bangunan yang konon bekas kerajaannya Dewi Rengganis. Tempat yang sangat menakjubkan, butuh perjuangan untuk melihatnya secara langsung. Saat di puncak cuacanya kurang mendukung, jadi kami tidak lama berada di puncak. Lalu kami turun ke pos 5 lagi.




Pos 5 – Danau Taman Hidup
Sekitar jam 4 kami mulai meninggalkan pos 5 menuju Danau Taman Hidup. Kami berencana mendirikan camp di sana. Pas itu cuaca hujan, angina kencang, kabut tebal dan itu membuat kami menjadi kurang bertenaga, kami sangat kelelahan. Ditambah lagi hari sudah mulai gelap. Akhirnya di tengah jalan kami memutuskan untuk mendirikan camp, lokasinya berada di bawah pohon-pohon pinus yang tinggi. Dengan stok makanan yang kurang, kami mulai makan yang aneh-anah. Ada yang nyemil sambel, kecap, mentega, kami makan intip nasi dicampur dengan royco dan kecap. Tapi itu semua enak. Sangat enak malahan. Kami kekurangan air dan menadah air hujan.




Hari berikutnya hari masih seperti semalam, hujan, angina kencang, kabut, membuat kami malas untuk beranjak dari tenda. Tapi kerena didesak keinginan untuk pulang, kami jam 12 siang pergi dari tempat camp menuju ke Danau Taman Hidup. Perjalanan sekitar 1 jam. Perjalanannya enak, banyak jalan rata dan turunan. Tambah semangat lagi karena ada taget yaitu danaunya. Sekitar jam 1 kami sampai di danau, dan kami hanya foto-foto sebentar karena hari mau hujan.



Perjalanan Danau Taman Hidup – Basecamp Bremi
Kami mulai perjalanan lagi jam setengah 2. Baru mulai jalan sebentar, hujan kembali turun cukup deras. Awalnya kami mau lari-lari, tapi karena hujan jadi jalannya licin. Perjalanan turun sampai Bremi sekitar 3-4 jam. Kalo yang lari ya cepat, aku sih santai di blakang. Kami jalan santai sambil main air hujan. Dan alhasil kami sampai di basecamp sekitar jam setengah 6. Dan pas di basecamp aku dikejutkan dengan adanya pacet/lintah di kakiku dan sudah menghisap cukup banyak darah.
Di basecamp kami semua mandi, sambil cerita-cerita dengan bapak basecampnya. Ada juga yang mencari makan karena sudah kelaparan. Akhirnya sekitar jam 8 malam kami mulai perjalanan balik ke jogja.


Di perjalanan ini kami memutuskan “Terpanjang mengalahkan Tertinggi”. Mengalahkan dari segi waktu tempuh, pengeluaran,capeknya, rasa frustasinya, keindahannya, pengalaman dan cerita bersamanya. 

Friday, January 2, 2015

Pendakian Gunung Semeru (3.676 mdpl)




Tanggal 10-14 Agustus 2014 kemarin, untuk pertama kalinya aku menginjakkan kakiku di Gunung Semeru. Itu adalah rencanaku sejak lama, sejak tahun 2013, tapi baru bisa terwujud Agustus 2014 kemaren.

Kelompok kami terdiri dari 5 orang. Semua adalah teman-teman SMAku. Perjalanan kami isi dengan banyak cerita, dimana kami saling menceritakan cerita kami masing-masing, sedangkan yang lain mendengarkan. Terkadang juga kami mengingat kenangan lama kami sewaktu SMA.
Dalam perjalanan mendaki, kami jalan cukup cepat mungkin karena semangat kami yang sangat membara. Secara Semeru adalah gunung tertinggi di Pulau Jawa. Dari Ranu Pane sampai Ranu Kumbolo kami hanya membutuhkan waktu 3 jam 30 menit. Dari Ranu Kumbolo ke Kali Mati 2 jam 30 menitan. Yang paling lama adalah ketika menuju puncak, kami berjalan sekitar 6 jam, tapi ya sebanding dengan apa yang kami dapatkan. Kepuasan tersendiri.
Dalam perjalanan menuju puncak begitu banyak hal yang kami lakukan bersama. Mulai dari bergantian membawa carrier, saling menunggu, saling menyemangati, saling ejek karna medan yang cukup berat. Tapi semua itu terasa menyenangkan, karena dilakukan bersama. Bahkan ketika sampai puncak Mahameru, kamupun berbagi minum dengan pendaki lain yang kehabisan air minum. Karena pada saat mendaki, kita semua adalah “SAUDARA”. Kita bisa akrab dengan siapa saja, karena semua pendaki mempunyai tujuan yang sama, yaitu PUNCAK gunung tersebut.
Kita tidak hanya bertukar cerita dengan teman sekelompok, tapi juga dengan pendaki lain yang kita temui.  Dengan adanya orang lain yang selalu ada bersama kita mengingatkanku suatu kalimat  saat aku SMA :
“SUATU KENYATAAN BAHWA KITA TIDAK SENDIRIAN”
Kalimat yang sangat berkesan. Dan selalu kuingat si setiap aku melakukan kegiatan-kegiatanku. Karena kita tidak pernah sendiri.